SURAT UNTUK KAMU


Aku bukanlah sastrawan yang bisa membuat kata kata indah, aku juga bukan seniman yang bisa membuat karya yang indah, aku tentu bukan fotografer yang bisa menentukan pose pose indah, aku hanya seorang gadis beruntung yang bisa menemukan hal indah dalam dunia yang begitu besar ini. Kamu. Ya kamu.

Kini kamu telah menjadi miliknya, dan aku hanya menjadi penonton atas kebahagiaanmu. Tapi aku juga menjadi penonton atas kehancuran diriku sendiri. Ya, itu semua karena kamu.

Aku berdiri tegar dan tersenyum lebar dihadapan semua orang. Tahukan kamu aku begitu sakit didalam? Nyatanya aku menyadari bahwa mataku tak setegar kakiku. Mataku tak bisa terbuka lebar seperti bibirku. Hanya air mata yang mataku punya. Lagi lagi itu karena kamu.

Awalnya aku membuka hatiku untukmu lebar lebar, tapi sekarang aku begitu menyesal karena hati ini telah terisi penuh oleh dirimu seutuhnya. Aku ingin melupakanmu dan menutup rapat rapat hatiku, tapi sayangnya aku sudah terlalu lebar membukanya sampai tidak dapat menutupnya kembali.

Aku lelah seperti ini. Aku ingin lepas dari bayang bayangmu. Ingin sekali rasanya, tapi sepertinya kamu tidak mengizinkanku untuk melupakanmu dan akhirnya aku terpuruk sendiri disini. Tanpa kamu tentunya.

Aku ingin mencintai orang lain. Aku ingin membuka hatiku untuk yang lain. Tapi aku baru menyadari bahwa hatiku telah lama kamu pinjam dan belum kamu kembalikan kepadaku. Betapa malangnya aku. Oh kamu..... tolong kembalikan hatiku.

Aku tak tahu sampai kapan aku begini. Sampai sejauh mana aku dapat bertahan. Sampai sejauh mana kakiku dapat membantuku berpura pura tegar. Sampai sejauh mana air mataku dapat berhenti menetes. Sampai sejauh mana kamu membiarkan begini. Oh kamu.... bantulah aku untuk menjauh dari hidupmu. Bantulah aku untuk melupakanmu. Aku mohon.

Tertanda, aku yang mencintai kamu.

0 Basa Basi:

Post a Comment