Curcol #PART1


Rasa ini kembali lagi.

Entah hanya aku atau kamu pun merasakannya juga? Rasa yang harusnya sudah ada didasar hati paling dalam. Rasa yang sudah berusaha keras kusembunyikan. Akhirnya menyeruak kembali..... Kembali seiring hadirnya kamu.

Sudah berbulan bulan atau bahkan setahun? Dua tahun? Atau mungkin sudah bertahun tahun tak terhitung rasa ini berada memenuhi relung hati.

Entah aku yang memang tidak berniat melupakanmu atau aku yang memang tak pernah bisa melupakanmu. Entahlah~

Sepulang reuni kali ini aku bertanya pada diriku. Apa harus seperti ini takdirnya? Aku yang selalu tidak pernah bisa tidur setelah ajang reuni karena sehabis bertemu kamu dan kamu yang pura pura tidak perduli atau bahkan memang tidak perduli?

Apa memang ini takdirku? ‘Aku yang selalu mencintaimu’ dan ‘kamu yang belum tentu mencintaiku’ atau bahkan lebih buruknya ‘kamu yang tidak akan pernah mencintaiku’

Apa selalu begitu? Tak adil rasanya. Aku yang berusaha keras menyembunyikan rasa itu dalam dalam ketika bertemu kamu dan kamu yang merasa semuanya baik baik saja. Andai kamu tau aku tidak akan pernah baik baik saja bertemu kamu!

Lebih buruknya, aku selalu kehilangan rasa percaya diriku ketika ada kamu! Sadarkah pengaruhmu begitu besar untukku? Aku yang selalu terhipnotis untuk masuk ke medan gayamu, padahal aku sama sekali tak ingin!

Aku yang selalu berusaha keras untuk membencimu. Dengan segala keburukan atau kelemahan yang kau miliki. Nyatanya aku malah terjebak makin dalam dengan rasa ini, cinta. Ya, cinta.

Apa harus selalu berakhir sakit setelah mendapat kebahagian melihat kamu? Kalau itu aturannya, aku harusnya sama sekali menyerah tetapi nyatanya aku tetap bertahan dengan rasa sakit itu. Malah mungkin aku menikmatinya, atau apa rasa sakit itu malah menjadi candu untukku?

Apa ini yang akan selalu menjadi takdirku?
Kamu yang tak pernah peduli padaku.
dan, aku yang selalu mendapatkan cinta tak berbalas?

0 Basa Basi:

Post a Comment