”WAHAI KALIAN YANG RINDU KEMENANGAN, WAHAI KALIAN YANG TURUN KE JALAN…
DEMI MEMPERSEMBAHKAN JIWA DAN RAGA, UNTUK NEGERI TERCINTA…”
Mahasiswa. Kata yang sangat sangat tidak asing. Dulu yang saya fikirkan pertama kali ketika mendengar kata itu, ‘Keren Men!!!! Aku pengen cepet cepet kuliah terus berubah dari siswa jadi mahasiswa!’
Bukan hanya gelar ‘Maha’ yang kita sandang sekarang, melainkan ada yang lebih substansial lagi, Mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya dituntut untuk mandiri, kreatif, dan independen.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa menjadi kalangan yang diistimewakan. Kenapa? Karena kita Mahasiswa secara historis telah mencatatkan kaki dalam sejarah perubahan, menjadi garda terdepan, dan motor penggerak perubahan. Komunitas mahasiswa dikenal dengan jiwa militannya dan pengorbanan yang tak kenal lelah mempertahankan idealismenya, yang lebih substansial lagi, mahasiswa mampu berada sedikit di atas kelas masyarakat karena dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya.
Mahasiswa merupakan icon bagi setiap moment perubahan kebijakan di kampus bahkan perubahan yang sangat besar yang ada di negara ini. Mengapa demikian? Karena mahasiswa sendiri merupakan agen perubahan bangsa. Paradigma ini menuntut untuk mahasiswa aktif dalam setiap moment yang akan membawa pengaruh bagi perubahan bangsa. Paradigma seperti ini perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa. Mengapa demikian? Jika suatu saat kita tidak peduli dengan kebijakan yang diberikan pemerintah dan ternyata kebijakan itu merugikan rakyat siapa yang akan melakukan pertentangan? Tukang becak, tukang sapu, orang miskin atau siapa? Tentu kita mahasiswa! Kita adalah wakil dari aspirasi rakyat yang dirugikan.
Bahkan saya pernah mendengar ungkapan seorang senior berkata “Jangankan waktu, harta, bahkan nyawa kami relakan demi rakyat!” Sekarang ini mahasiswa sedang dilanda krisis yang sangat besar. Mahasiswa saat ini banyak beranggapan kuliah hanya belajar, mendapatkan IPK sempurna dan lulus tepat waktu. Ada juga beberapa mahasiswa yang sangat antusias membela kepentingan rakyat tapi urusan studi di nomer duakan bahkan keteteran.
Nah, lalu mahasiswa seperti apa yang ideal?
Saat MPA dulu saya sering didengungkan oleh kakak senior tentang peran mahasiswa sebagai Agent of Change( Agen Perubahan), Social Control, dan Iron Stock.
Mahasiswa ideal sendiri adalah mereka yang menyadari, memahami dan menjalankan peran yang diberikan kepada mereka sebaik baiknya. Seorang manusia yang baik adalah manusia yang dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya, begitu juga mahasiswa yang ideal. Ia harus dapat membawa dan menjadi agen agen perubahan bangsa menuju kebaikan.
Mahasiswa ideal mereka yang dapat menyadari bagaimana mereka memposisikan diri mereka dengan sebaik baiknya. Memposisikan dimana saatnya membela kepentingan rakyat dan menempatkan jiwa sosialnya tanpa mengganggu waktu kuliah dan tetap membuat prestasi yang membanggakan.
Seorang agen perubahan dituntut untuk memberikan pengaruh kepada manusia yang lain sehingga perubahan itu dapat terjadi di sekitarnya. Ini menuntut adanya pengetahuan yang cukup tentang manusia. Di sinilah letak pentingnya kapasitas sosial politik. Agar para agen tersebut dapat berkomunikasi secara baik dengan manusia lainnya untuk menyampaikan gagasan perubahan yang dibawanya serta efektif dalam merekayasa perubahan sosial di sekitarnya.
Mahasiswa sebagai penjaga nilai memerlukan kapasitas akhlak dan moral yang baik. Dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa akar permasalahan yang ada di bangsa ini adalah busuknya moralitas. Mahasiswalah yang masih dianggap idealis untuk mengatakan yang benar itu benar dan salah itu salah. Karena mahasiswa dinilai tidak memiliki kepentingan politis dalam memperjuangkan apa yang dikatakannya. Karena itulah gerakan mahasiswa sering disebut sebagai gerakan moral.
Peran yang ketiga adalah sebagai cadangan masa depan (iron stock). Mahasiswalah yang akan mengisi pos-pos kepemimpinan di bangsa ini. Mereka adalah calon pengganti dan akan menjadi stok terbaik di masa depan nanti. Aamiin ya Rabbal Alamiin…
0 Basa Basi:
Post a Comment